Desa Karumbu - Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) ke 78 tingkat Desa Karumbu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima berlangsung meriah. Ratusan masyarakat sudah memenuhi arena, bahkan sebelum seremonial pembukaan kegiatan dibuka, Rabu (11/12/2019).
Seremonial pembukaan STQ dimulai dengan penampilan Qosidah Rebanah Oleh siwi SDN Karumbu dan kesenian Marawis dari sekolah MA Al Karamah Desa Karumbu. Aksi mereka berhasil menghipnotis penonton. Tak ayal tepuk tangan dan pujian diberikan usai penampilan pembukaan itu. Ratusan masyarakat bahkan tak meninggalkan lokasi hingga acara selesai.
Di penghujung acara usai, yang dibuka langsung oleh bapak Camat Langgudu, Abubakar, SH kembali dilaksanakan penampilan Qasidah Rebanah oleh ibu-ibu PKK Desa Karumbu dan kembali ratusan masyarakat memberikan tepuk tangan yang meriah.
Camat Langgudu, Abubakar, SH mengatakan penyelenggaraan STQ menjadi salah satu sarana menjaga kemurnian Al-Quran. Di samping itu, kata Abubakar, SH, STQ juga menjadi sarana dakwah yaitu dengan upaya memperkenalkan Al-Quran kepada masyarakat.
"STQ menjadi salah satu media yang sangat efektif dalam menyebarkan syiar Islam karena unsur seni dalam STQ dianggap sebagai salah satu daya tarik tersendiri yang dapat mendorong minat masyarakat dalam mempelajari Al-Quran," kata Abubakar, SH dan mengajak seluruh masyarakat untuk tidak memandang STQ sebagai sebuah acara rutinitas atau sebatas ajang kompetisi dalam seni membaca Qur'an, melainkan harus dipandang sebagai sarana penyebaran dakwah Islam.
"Dengan kegiatan mulia ini kita bisa memperkuat ukhuwah, dan mempererat silaturahim yang pada akhirnya akan melahirkan kesadaran umat Islam mencintai dan memuliakan Al-Quran."
Tradisi membaca Quran dengan alunan merdu bukanlah tradisi baru.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Nabi Muhammad SAW merupakan seorang qari yang mampu membaca Quran dengan alunan amat merdu.
Dalam sebuah kisah diceritakan, Nabi pernah membaca salah satu ayat yang terdapat dalam surat “Al-Fath”.
Lantunan suara Beliau yang merdu sempat membuat para sahabat Beliau terpukau, bahkan unta yang ditunggangi Beliau pun terperanjat.
Dalam kisah lain juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad sangat menyayangi sahabatnya yang bersuara merdu, yaitu Abu Musa Al-Asy‘ari.
Imam Muslim meriwayatkan bahwa pada suatu malam Nabi Muhammad mendengar bacaan Al-Quran yang dilantunkan Abu Musa.
Sehingga Beliau berkata kepada Abu Musa: “semalam Aku mendengar Engkau membaca Al-Qur’an, bahwa Engkau telah dianugerahi suara yang bagus dari keluarga Nabi Daud Alaihissalam."
Hadits tersebut menunjukan bahwa sejak zaman Rasulullah membaca Quran dengan lisan dan suara yang merdu sangat digalakkan bahkan dianjurkan Nabi Muhammad. Karena bacaan dengan suara merdu akan menggetarkan jiwa dan menambah keimanan kepada Allah.